GUNADARMA

Saturday, November 2, 2013

Tugas Kelompok Kasus Pelanggaran Kode Etik Akuntan Publik

Nama Anggota :
- Hendra Eka Rusmedia (23210207)
- Eko Dwi Kartiko (22210309)
- Adiman (29210352)
- Suranta Efraim Zhons (26210744)
- Rudi (29210332)
- Reza Yuliansyah (28210978)

Kelas : 4EB22

Kasus Bank Mutiara terhadap Nasabah

SOLO, KOMPAS.com — Bank Mutiara tidak akan membayar sepeserpun kepada 27 nasabah yang menggugat melalui Pengadilan Negeri Surakarta ataupun nasabah lainnya dalam kasus pembelian reksadana Antaboga. Bank Mutiara berpegang pada hasil putusan Mahkamah Agung (MA) dalam perkara gugatan Wahyudi Prasetio terhadap PT Bank Century, Tbk yang kini bernama PT Bank Mutiara, Tbk.
"Kami tidak akan membayar sepeserpun karena mereka bukan nasabah Bank Century, melainkan PT Antaboga Delta Securitas Indonesia. Tidak perlu menagih-nagih lagi karena tidak akan kami bayar. Kami pakai dasar kasus di Surabaya, MA memutuskan Bank Mutiara tidak perlu membayar gugatan nasabah," papar kuasa hukum Bank Mutiara, Mahendradatta, di Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/11/2012).
Mahendradatta didampingi Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara Rohan Hafas. Menurut Mahendradatta, pihaknya akan mengajukan permohonan penundaan eksekusi kepada Pengadilan Negara (PN) Surakarta. Surat permohonan rencananya akan disampaikan hari Senin pekan depan.
Salah satu nasabah, Sutrisno, yang tergabung dalam Forum Nasabah Bank Century, mengatakan, pihaknya telah mengajukan sita eksekusi kepada PN Surakarta karena Bank Mutiara dinilai tidak beritikad baik memenuhi putusan hukum untuk membayar nasabah. "Soal nasabah Antaboga yang dikatakan bukan nasabah Century itu lagu lama. Dalam sidang di Pengadilan Negeri Surakarta itu terbantahkan," tutur Sutrisno.
Kuasa hukum Forum Nasabah Bank Century Solo, Herkus Wijayadi, mengatakan, upaya peninjauan kembali tidak menghalangi sita eksekusi, terlebih hanya surat permohonan penundaan sita eksekusi. "Apa yang terjadi di Surabaya tidak bisa dijadikan yurisprudensi untuk kasus nasabah di kota lain karena kasusnya tidak persis sama. Kalau dikatakan ada nasabah yang tanda tangan perjanjian dengan kop PT Antaboga, di Solo tidak terjadi demikian dan itu sudah terbukti di pengadilan," ungkap Herkus.

Pendapat :
Menurut kelompok kami ini merupakan pelanggaran kode etik dalam akuntansi karena bank mutiara tidak beritikad baik dalam kasus ini maka hak-hak dari nasabah atau konsumen yang tidak terpenuhi yang disebabkan bank mutiara tidak memenuhi putusan hukum untuk membayar gugatan nasabah. Oleh karena itu banyak nasabah yang dirugikan dalam kasus ini.


Sumber :

SOLO, KOMPAS.com

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/11/29/09175194/Bank.Mutiara.Tolak.Bayar.Nasabah

Saturday, October 12, 2013

Etika

Nama : Eko Dwi Kartiko
Kelas : 4EB22
NPM : 22210309
Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak artinya adalah adat kebiasaan.

Etika sering diidentikan dengan moral (atau moralitas). Namun, meskipun sama-sama terkait dengan baik-buruk tindakan manusia, etika dan moral memiliki perbedaan pengertian. Moralitas lebih condong pada pengertian nilai baik dan buruk dari setiap perbuatan manusia itu sendiri, sedangkan etika berarti ilmu yang mempelajari tentang baik dan buruk. Jadi bisa dikatakan, etika berfungsi sebagai teori tentang perbuatan baik dan buruk. Dalam filsafat terkadang etika disamakan dengan filsafat moral. Selain itu etika bisa disebut sebagai ilmu tentang baik dan buruk atau kata lainnya ialah teori tentang nilai. Dalam Islam teori nilai mengenal lima ketegori baik-buruk, yaitu baik sekali, baik, netral, buruk dan buruk sekali. Nilai ditentukan oleh Tuhan, karena Tuhan adalah maha suci yang bebas dari noda apa pun jenisnya. Tetapi tujuan etika itu sendiri ialah bagaimana mengungkap perbedaan kebaikan dan keburukan sejelas-jelasnya sehingga mendorong manusia terus melangkah pada kebaikan.

Hubungan Etika dengan Ilmu Filsafat
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mengkaji segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada dengan menggunakan pikiran. Bagian-bagiannya meliputi:
1.     Metafisika yaitu kajian dibalik alam yang nyata,
2.     Kosmologia yaitu kajian tentang alam,
3.     Logika yaitu pembahasa tentang cara berpikir cepat dan tepat,
4.     Etika yaitu pembahasan tentang tingkah laku manusia,
5.     Teologi yaitu pembahasan tentang ketuhanan,
6.     Antropologi yaitu pembahasan tentang manusia.
Dengan demikian, jelaslah bahwa etika termasuk salah satu komponen dalam filsafat. Banyak ilmu yang pada mulanya merupakan bagian dari filsafat, tetapi karena ilmu tersebut kian meluas dan berkambang, akhirnya membentuk disiplin ilmu tersendiri dan terlepas dari filsafat. Demikian juga etika, dalam proses perkembangannya sekalipun masih diakui sebagai bagian dalam pembahasan filsafat, ia merupakan ilmu yang mempunyai identitas sendiri.

Hubungan etika dengan ilmu filsafat seperti indera bersama, estimasi dan rekoleksasi yang menolong jiwa manusia untuk memperoleh konsep-konsep dan ide-ide dari alam sekelilingnya. Jika manusia telah mencapai kesempurnaan sebelum ia berpisah dengan badan, maka ia selamanya akan berada dalam kesenangan. Jika ia berpisah dengan badan dalam keadaan tidak sempurna, ia selalu dipengaruhi hawa nafsu. Ia hidup dalam keadaan menyesal dan terkutuk untuk selama-lamanya di akhirat.

Etika Mahasiswa
Sebagai seorang pelajar yg berada pada tingkat paling tinggi , mahasiswa harus mempunyai etika yang baik dan terpuji di dalam kelas, di kampus maupun diluar kampus. Etika yang harus dimiliki mahasiswa adalah menaati peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan kampus seperti berakaian rapi dan sopan tanpa harus melanggra tata tertib di kampus serta  menghargai sesama teman dan menganggap teman seperti saudara bersaing dengan sehat tanpa perlu saling menjatuhkan satu sama lain.


Etika Keluarga
Etika yang harus dimiliki dalam keluarga yaitu beretika baik kepada orang tua. Seperti yang kita ketahui kita harus menghormati dan menyayangi orang tua kita, seperti bertutur kata dengan sopan di hadapan mereka, tidak berkata kasar atau pun membentak. Selain etika kepada orang tua kita juga harus memiliki etika yang baik kepada adik atau kakak kita dengan cara menyayangi dan menghargai mereka .


Etika Masyarakat
Setiap daerah memiliki etika yang berbeda-beda  berdasarkan  adat istiadat atau budaya di lingkungan setempat. sebagai anggota masyarakat, kita harus memiliki etika dan budi pekerti baik seperti bersikap ramah dan sopan santun kepada tetangga dan teman di sekitar rumah , tidak menghina atau mencela  tetangga, ikut berpartisipasi dalam kegiatan- kegiatan yang dilakukan di lingkunagn tempat tinggal seperti kerja bakti dan karang taruna.


Etika professional akuntan publik yaitu:
Tanggung jawab profesi, Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan professional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

Kepentingan publik,Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

 Integritas, Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya  dan integritas setinggi mungkin.

 Objektivitas, Setiap anggota harus menjaga objektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

 Kompetensi dan kehati-hatian professional, Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan professional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa professional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.

Kerahasiaan, Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa professional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban professional atau hukum untuk mengungkapkannya.

Perilaku professional,  Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
Standar teknis, Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar professional yang relevan.


Daftar Pustaka :
Alfan, Muhammad. 2011. Filsafat Etika Islam. Bandung. Pustaka Setia.
Abdullah, M. Yatimin. 2006. Studi Etika. Jakarta. Rajawali Perss.
Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat. Jakarta. Bumi Aksara.
K.Bertens, Etika, Edisi-15, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007.

Tuesday, June 25, 2013

tugas bahasa inggris bisnis 2

Nama : Eko Dwi kartiko
Kelas : 3EB22
NPM: 22210309

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2


  1. according to you, is it worthy for teenagers to have dating in their early years?
  2. what is suitable age for dating?
  3. is it ikay if parents taking interference on dear children's on relationship. in what way?
  4. how come you solve does suffering?
  5. in case you need any profesional help, how would it be? 
Answer : 

Menurut saya pada usia remaja menjalin hubungan antara lawan jenis tidaklah begitu di anjurkan karena remaja masih memiliki emosi yang labil. Mereka juga belum bisa membagi waktu mereka dengan baik antara belajar dan juga waktu berkencan dimana waktu berkencan justru lebih banyak daripada waktu mereka untuk belajar. Pada usia itu remaja cenderung masih mengebu-gebu dalam berpacaran sehingga bisa menimbulkan efek negatif. Oleh karena itu sebaiknya mereka boleh berpacaran disaat umur mereka matang secara emosional agar mereka bisa lebih menjaga emosional mereka agar tidak naik-turun. Mungkin umur yang cocok untuk berpacaran menurut saya adalah diatas 18tahun dimana kematangan emosional seseorang sudah terbentuk.
Peran orang tua sangat penting untuk memantau anak-anaknya agak mereka tidak terjebak dalam pergaulan yang salah. Salah satunya bisa dengan cara ikut campur dalam hubungan asmara anaknya pada saat menemukan sesuatu hal yang aneh dan mereka sudah sewajarnya ikut campur dalam hubungan tersebut termasuk tindakan kekerasan. Bentuknya bisa seperti kekerasan verbal atau kekerasan fisik dari kekasihnya ada baiknya bisa terbuka kepada orang tuanya agar orang tuanya dapat mengetahui hal tersebut. Karena kekerasan bisa menimbulkan luka fisik dan juga luka psikis yang penyembuhannya lama. Orang tua juga harus berperan aktif dalam menjaga anak-anaknya.

Cara untuk mengakhiri penderitaan si anak dengan cara menjauhkannya dari kekasihnya yang suka melakukan kekerasan dan memberi proteksi kepada mereka. Dan menjaga mereka dengan seksama agar tidak di lukai lagi oleh kekasihnya tersebut. Pada saat anda sendiri mengalami tindak kekerasan anda bisa meminta bantuan tenaga profesional untuk membantu seperti polisi dan juga psikolog. Psikolog bisa jadi tempat untuk memulihkan luka psikis dan mengembalikan rasa percaya diri mereka sehingga bisa kembali seperti sedia kala.  

Tuesday, May 21, 2013

10 interjection

Nama : Eko Dwi Kartiko
Kelas : 3EB22
NPM : 22210309

Tugas 3
Bahasa Inggris Bisnis 2#
1.     OK










2.     Opps!












3.     Arrgh!











4.     Hmm!









5.     Hush!











6.     Horay!







7.     Ohh!












8.     Hii!












9.     Ouch!









10.        Hemm !


Monday, April 22, 2013

Tugas Bahasa Inggris (softskill) = 30 sentences


Nama : Eko Dwi Kartiko
NPM  : 22210309
Kelas : 3EB22
1. 10 ( S + V1 )
1. My Full Name is Eko Dwi kartiko.
2. My family calls me Eko/Tiko.
3. Fried rice is one of my favorite foods.
4. Football is the sport I really like.
5. My Sister blow candles for her birthday.
6. My arm  got injured several month ago.
7. Mom gives me a new phone.
8. I learn to read Italian language by myself.
9. My favorite black shoe just wetness today.
10. My bird grows up so fast.

2. 10 ( S + be + Adj )
1. My mother is the greatest mom in the world.
2. My sister is diligent.
3. I am the second tallest at home.
4. My bird fly so high.
5. I eat a lot.
6. My Sister and I like Baby.
7. My mother cooks taste great.
8.
My friend always smiles when he played football.
9. I play playstation.
10. Blue is my mother and sister's favorite color.

3. 10 ( S + be + Adv)
1.
I almost punched my bird yesterday.
2. Dad talks really loud.
3. My neighbor can be very noisy at mid night.
4. The jeans I bought yesterday just fit me perfectly.
5. My friend play football greatly.
6. The football match I watched last month was unbelievingly awesome.
7.
I put my handphone gently on the pocket.
8.
My mother so scared with my cats.
9. My mother cut the fruits skillfully.
10.
My cousin styled like a model

Friday, March 8, 2013

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2


Bahasa Inggris Bisnis 2
Tugas
Nama : Eko Dwi Kartiko
Kelas : 3eb22
NPM : 22210309
Simple present
(+) He study English every Tuesday.
(-) He doesn’t study English every Tuesday.
(?) does he study English every Tuesday?
Simple Past
(+) The teacher corrected our homework.
(-) The teacher did not correct our homework.
(?) Did the teacher correct our homework ?
Simple future
(+) Jerry will married on this year.
(-) Jerry will not married on this year.
(?) will jerry married on this year?
Present Countinous
(+) Budi is cooking with Sari on Sunday.
(-) Budi is not cooking with Sari on Sunday.
(?) is Budi cooking with sari on Sunday?
Present Perfect
(+) Supri has bought a motorcycle
(-) Supri hasn’t bought a motorcycle
(?) Has Supri bought a motorcycle?

Monday, January 14, 2013

Jurnal Ekonomi Manajeemen


Tugas Kelompok Bahasa Indonesia 2
Nama : Eko Dwi Kartiko
NPM : 22210309
Kelas : 3EB22

ABSTRAK
Makin luas, kompleks, dan ketatnya persaingan perusahaan dituntut untuk dapat melihat
berbagai kesempatan yang ada dan mencari strategi untuk menciptakan kepuasan bagi
konsumen. Sebagai contoh perusahaan harus mampu memberikan produk dengan mutu
baik, harga terjangkau, fasilitas lengkap, serta mampu menciptakan citra positif
perusahaan di mata konsumen. Strategi tersebut merupakan cara yang cukup penting
dalam menghadapi tingkat persaingan yang kompetitif dengan perusahaan pesaing.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis baik secara serempak atau bersama-
sama maupun secara parsial pengaruh positif fasilitas, harga dan citra perusahaan
terhadap kepuasan konsumen, serta menganalisis variabel yang paling dominan dalam
mempengaruhi kepuasan konsumen Tmbookstore Depok.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari
responden menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Sebanyak 100 responden dipilih dari pengunjung Tmbookstore secara accidental
sampling. Data dianalisis dengan alat analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas, harga, dan citra perusahaan secara
bersama-sama memengaruhi kepuasan konsumen Tmbookstore. Secara parsial hanya dua
dari tiga variabel yang memengaruhi kepuasan konsumen Tmbookstore yaitu harga dan
citra perusahaan. Citra perusahaan mempunyai pengaruh paling besar terhadap kepuasan
konsumen Tmbookstore.


Pengertian Perilaku Konsumen

Menurut Simamora (2002), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung
terlibat untuk mendapatkan, mrngkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Menurut Kotler (2005), perilaku konsumen adalah sebuah proses teratur dimana
individu-individu berintegrasi dengan lingkungannya untuk tujuan mengambil keputusan
di pasar tentang barang-barang atau jasa.

Pengertian Jasa

Pengertian jasa menurut Rangkuti (2002) adalah “Pemberian suatu kinerja atau
tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain”. Pada umumnya jasa
dkonsumsi dan diproduksi secara bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan
penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.
Menurut Kotler (2004), yang mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat
dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.

Kualitas Jasa

Dalam memberikan pelayanan berkualitas sebagai usaha untuk mencapai
kepuasan bagi konsumen, perusahaan dapat berpedoman pada dimensi kualitas jasa.
Menurut Kotler (1994), terdapat 5 determinan kualitas jasa. Kelima determinan tersebut
antara lain kehandalan, yang diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan jasa
yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya. Determinan selanjutnya adalah
keresponsifan, yang dimaksud dengan keresponsifan adalah keinginan pihak perusahaan
untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat dan tanggap. Setelah
keresponsifan determinan yang harus dipenuhi adalah keyakinan, dalam hal ini
pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan
kepercayaan dan keyakinan. Determinan kualitas jasa berikutnya adalah empati dan
berwujud, empati yang dimaksud adalah rasa untuk peduli serta memberikan perhatian
pribadi kepada konsumen, sedangkan berwujud maksudnya adalah penampilan fasilitas
fisik, peralatan, karyawan dan media komunikasi.

dirasakan sesuai dengan harapan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan
dan jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan maka kualitas jasa
dipersepsikan sebagai kualitas jasa yang ideal.

Pengertian Harga

Bagaimana konsumen memandang harga tertentu baik tinggi, rendah maupun
wajar mempunyai pengaruh yang kuat terhadap maksud membeli dan kepuasan. Sebagai
contoh dalam hal persepsi kewajaran harga dimana pada umumnya konsumen
memberikan perhatian pada harga yang dibayar oleh konsumen lain.
Schiffman dan Kanuk (2004) mengatakan terdapat dampak dari persepsi harga
konsumen yang ditimbulkan oleh tiga tipe harga acuan antara lain harga rendah dan
wajar, tinggi dan wajar, yang terakhir tinggi dan tidak wajar. Harga-harga rendah dan
wajar berada dalam rentang harga pasar yang dapat diterima, harga tinggi dan wajar
berada dekat batas-batas luar rentang harga tetapi tidak melewati bidang yang dapat
dipercaya. Sedangkan harga tinggi dan tidak wajar berada jauh di atas batas-batas rentang
harga pasar yang dapat diterima konsumen. Hal tersebut menandakan bahwa konsumen
akan lebih memilih tipe harga yang rendah dan wajar sebelum membeli suatu produk atau
jasa.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Harga Jasa

Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga jasa
diantaranya adalah elastisitas permintaan, membantu para manajer jasa memahami
hubungan antara harga dan permintaan dan variasi permintaan pada berbagai tingkat
penetapan harga. Faktor kedua yaitu struktur biaya, membantu para manajer jasa
memahami biaya penyedian jasa dan variasi biaya ini sepanjang waktu dan berdasarkan
tingkat permintaan. Kemudian faktor yang ketiga ialah persaingan, pemahaman mengenai
biaya pesaing bisa membantu manajer jasa melakukan penilaian atas kapasitas pesaing
untuk mengubah struktur penetapan harga. Keempat, positioning dari jasa yang
ditawarkan. Kelima, sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Faktor keenam, siklus hidup
jasa, mencakup tingkat profitabilitas yang diinginkan untuk memastikan kelangsungan
hidup. Ketujuh, sumber daya yang digunakan dan faktor terakhir adalah kondisi ekonomi.

Pengertian Citra

Citra adalah pancaran atau reproduksi jati diri atau bentuk orang perorangan,
benda atau organisasi (Steinmetz dalam Siswanto Sutojo, 2004). Bagi perusahaan citra
juga dapat diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap jati diri perusahaan. Persepsi
seseorang terhadap perusahaan didasari atas apa yang mereka ketahui atau mereka kira
tentang perusahaan yang bersangkutan.
Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi banyak orang dalam
mengambil berbagai macam keputusan penting. Contoh keputusan tersebut adalah
membeli barabg atau jasa yang dihasilkan perusahaan (konsumen), berlangganan
(pelanggan) dan merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain.

Proses Terbentuknya Citra Perusahaan

Citra perusahaan yang baik merupakan keunggulan bersaing yang mempengaruhi
kepuasan konsumen. Oleh karena itu secara berkala perusahaan harus mensurvey
konsumen untuk mengetahui citra yang tertanam dipikiran masing-masing konsumen.
Menurut Hawkin dkk. (2000), proses terbentuk citra perusahaan berlangsung pada
beberapa tahapan. Pertama, objek mengetahui (melihat atau mendengar) upaya yang
dilakukan perusahaan dalam membentuk citra perusahaan. Kedua, memperlihatkan upaya
tersebut. Ketiga, setelah adanya perhatian objek mencoba memahami semua yang ada
pada upaya perusahaan. Keempat, terbentuknya citra perusahaan pada objek yang
kemudian tahap kelima citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku objek
sasaran, dengan kata lain konsumen, dalam hubungannya dengan perusahaan.

Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan menurut Kotler dan Keller (2006) adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah perbandingan antara persepsi atau kesannya terhadap
kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya.
Kepuasan konsumen merupakan bagian yang sangat penting dalam rangka
keberhasilan suatu bisnis. Banyak perusahaan yang menyatakan bahwa tujuan utama
perusahaan adalah untuk memuaskan konumen. Banyak ragam pengungkapannya, karena
kepuasan itu adalah sesuatu yang abstrak dan sulit diukur. Setiap orang mempunyai
penilaian tersendiri tentang kepuasan yang diinginkan, maka keberhasilan suatu
perusahaan sangat ditentukan oleh kepuasan yang dapat diberikan kepada konsumen.
Menurut Kottler (2002), perusahaan yang mampu mengatasi keluhan para
konsumen secara efektif adalah perusahaan yang mengembangkan program pelatihan dan
kriteria penerimaan karyawan dengan memperhitungkan peran perbaikan pelayanan
karyawan, mengembangkan pedoman perbaikan pelayanan yang berfokus pada
pencapaian perlakuan yang memadai dan kepuasan pelanggan, membongkar semua

METODE PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil
kuesioner yang disebarkan kepada para pengunjung Tmbookstore. Penyebaran kuesioner

dilakukan pada hari Sabtu tanggal 11 Juli 2009 dan berakhir pada hari Minggu tanggal
19 Juli 2009.
Variabel yang diteliti oleh penulis dibedakan menjadi dua. Variabel pertama
disebut variabel bebas yang terdiri atas variabel fasilitas, harga serta citra perusahaan.
Sedangkan variabel yang kedua disebut variabel terikat yaitu tingkat kepuasan konsumen
Tmbookstore.


Teknik Analisis Data


1.Skala Likert

R.S Likert (1932) mengembangkan prosedur penskalaan dimana skala mewakili
suatu countinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri dengan angka rendah menggambarkan
suatu jawaban yang negatif sedangkan ujung kanan dengan angka besar menggambarkan
suatu jawaban yang positif. Format tipe Likert dirancang untuk memungkinkan
pelanggan menjawab dalam berbagai tingkatan pada setiap butir yang menguraikan jasa
atau produk.
Kebaikan penggunaan format tipe Likert dibandingkan dengan format check list
yang hanya memberikan jawaban (ya) atau (tidak), adalah bahwa tipe Likert
mencerminkan keragaman nilai sebagai akibat penggunaan skala yang dalam penelitian
berkisar antara 1 sampai dengan 5. Dengan dimensi mutu yang tercermin dalam daftar
pertanyaan, memungkinkan responden mengekspresikan tingkat pendapat mereka dalam
jasa yang diterima lebih mendekati kenyataan yang sebenarnya.


2.Analisis Validitas

Validitas menunjukkan tingkat atau derajat yang digunakan sebagai bukti untuk
mendukung kesimpulan yang ditarik dari nilai yang diturunkan dari ukuran atau tingkat
dimana skala mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Suatu data dikatakan valid
apabila nilai Correced Item lebih besar dari nilai r tabel dengan df = n – 2.


3.Analisis Reliabilitas

Kehandalan atau reliabilitas didefinisikan sebagai seberapa jauh pengukuran
bebas dari varian kesalahan. Dalam memperkirakan kehandalan dari variabel yang diteliti
peneliti menggunakan metode Cronbach’s Alpha (Cronbach, 1951). Perhitungan
perkiraan Cronbrach’c Alpha biasanya dikerjakan dengan bantuan SPSS yang memang
dirancang untuk dapat menghitung perkiraan kehandalan. Suatu variabel dikatakan
handal jika nilai dari Cronbach’s Alpha > 0,6.


4.Analisis Korelasi

Analisis korelasi adalah bagian dari pengujian asosiatif yang bertujuan mencari
kekuatan, signifikansi, dan arah hubungan antara dua variabel. Arah hubungan yang akan
diuji dengan analisis korelasi dapat dikategorikan menurut tiga pola arah hubungan.


5.Analisis Regresi

Analisis regresi adalah salah satu jenis analisis parametrik yang dapat
memberikan dasar untuk memprediksi serta menganalisis varian. Beberapa tujuan dari
dilakukannya analisis regresi antara lain untuk menentukan persamaan garis regresi
berdasarkan nilai konstanta dan koefisien regresi yang dihasilkan, mencari korelasi
bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat, dan menguji signifikansi
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat melalui uji F. Untuk mencari korelasi
secara parsial antara variabel bebas dengan variabel terikat, dan menguji signifikasi
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat melalui uji t.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk mengetahui berapa pertanyaan yang
valid dan reliabel dengan cara melakukan survey terhadap 100 responden. Hasil
perhitungan validitas dan realibilitas Item-item pertanyaan kuesioner adalah sebagai
berikut:

Tabel 4 Operasionalisasi Variabel Fasilitas, Harga, Citra Perusahaan, dan
Kepuasan Konsumen



Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa seluruh item pertanyaan yang tersisa pada
setiap variabel dinyatakan valid karena bernilai positif (+) dan bernilai lebih besar dari
0,194 (r tabel) engan df = n – 2 atau df = 43. Nilai Cronbach’s Alpha tiap variabel lebih
besar dari 0.6, yaitu berkisar antara 0.814 sampai dengan 0.914, sehingga keempat
variabel tersebut dinyatakan reliabel.

Analisis Regresi

Setelah melalui tahapan analisis korelasi ketiga varibael independen terhadap variabel
dependen, selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan analisis regresi untuk
mengetahui pengaruh variabel-variabel independent terhadap variabel dependen. Berikut
adalah hasil dari analisis regresi tersebut.

Tabel 9 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics


Sumber : Lampiran 3. hasil keluaran SPSS

Tabel 10 Model Summary Fasilitas, Harga, dan Citra Perusahaan terhadap
Kepuasan Konsumen
Model Summary


Sumber : Lampiran 3. hasil keluaran SPSS

Tabel 11 Anova Fasilitas, Harga, dan Citra Perusahaan terhadap Kepuasan
Konsumen


a. Predictors: (Constant), Citra, Harga, Fasilitas
b. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
Sumber : Lampiran 3. hasil keluaran SPSS

Sumber : http://hendra-eka.blogspot.com/