Tugas 3 Akuntansi Internasional
Nama : Eko Dwi Kartiko
NPM : 22210309
Kelas : 4EB22
Tugas 3
#Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi Internasional
Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Akuntansi Internasional
Ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi internasional, yaitu :
1. Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi
memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas
masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana
bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas
perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2. Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil)
dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu
kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi
digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya,
hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk
mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif
menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam
akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan
dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip
akuntansi tertentu.
4. Ikatan Politik
dan Ekonomi
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya
histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk
menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang
dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama
7. Tingkat
Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi
tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko
efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang
berkompeten
8. Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede:
individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
Didalam dimensi Nilai Akuntansi yang Mempengaruhi Praktek
Akuntansi:
1. Profesionalisme
versus control wajib preferensi terhadap pelaksanaan perimbangan profesional
individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap
kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.
2. Keseragaman
versus fleksibilitas preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi
dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.
3. Konservatisme
versus optimisme.
4. Kerahasiaan
versus transparansi preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha
menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk
mengungkapkan informasi terhadap public
NILAI AKUNTANSI
Gray mengidentifikasi 4 nilai akuntansi:
1. Profesionalisme
vs Statutory Control
Kemampuan untuk melakukan judgement profesionalis secara
individu serta berusaha mempertahankan regulasi professional yang mandiri
dilawankan dengan kepatuhan terhadap persyaratan legal dan statutory control.
2. Uniformity vs
Flexibility
Kecenderungan untuk melakukan praktek akuntansi yang seragam
dan konsisten antarperusahaan dibandingkan dengan tingkat fleksibilitas untuk
menerapkan praktek disesuaikan dengan kondisi suatu perusahaan.
3. Conservatism vs
Optimisme
Kecenderungan orang untuk berhati-hati terhadap suatu tingkat
resiko saat ini maupun ketidakpastian di masa depan dibandingkan dengan
perilaku yang lebih optimis dan keberanian untuk mengambil resiko.
4. Secrecery vs
Transparancy
Kecenderungan untuk melakukan pembatasan pengungkapan
informasi mengenai bisnis hanya pada pihak-pihak yang terlibat intens dengan
manajemen dan keuangan dibandingkan dengan yang lebih transparan dan terbuka.
KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis
mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda. Kita juga dapat
menganalisis apakah sistem-sistem tersebut cenderung menyatu atau berbeda.
Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan
menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar di
mana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan apa yang membedakan
kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan
dan perbedaan, pemahaman kita mengenai sistem akuntansi akan lebih baik.
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua
cara: Dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan
bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris
menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan praktek
akuntansi seluruh dunia.
Perbedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum
menimbulkan pengaruh yang besar
Perbedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum
menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi.
Akuntansi hukum umum berorientasi pada kebutuhan pengambilan keputusan oleh
investor luar. Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi ketentuan
yang dikenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau mematuhi
rencana ekonomi pemerintah nasional. Setelah tahun 2005, seluruh perusahaan
Eropa yang mencatatkan sahamnya akan menggunakan akuntansi penyajian wajar
dalam laporan konsolidasinya karena mereka akan menggunakan IFRS.
#TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi
keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya.
Translasi mata uang
asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan
laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global,
dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan
terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing,
yaitu:
mencatat transaksi mata uang asing;
memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata
uang; dan
berkomunikasi dengan peminat saham asing.
LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar
forward, atau pasar swap.
Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga
perbedaan tingkat inflasi antar negara, perbedaan pada saham nasional, dan
ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya. Kurs ini bersifat
langsung atau tidak langsung.
Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk
mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan
datang. Transaksi pada pasar forward
mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu
pasar forward.
Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan
forward yang simultan, atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
EFEK LAPORAN KEUANGAN
TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca
mata uang asing terhadap mata uang domestic, yaitu:
Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan
keuangan.
Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset
dengan mata uang pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang
asing pertama kali muncul.
Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan
baik pada kurs historis atau saat ini.
Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil
atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal
dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
Perspektif Transaksi Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang
mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan
pendapatan.
TRANSLASI MATA UANG ASING
·
Metode Nilai Tukar Tunggal
·
Metode Nilai Tukar Ganda
·
Metode Current-Noncurrent
·
Metode Moneter-Nonmoneter
·
Metode Kurs Sementara
#EKSPOSUR DAN AKUNTANSI VALAS
Transaksi Valas (Valuta asing)
menyebabkan timbulnya aksposur valas, yang disebabkan karena terjadinya
perubahan kurs. Eksposur valas yaitu aksposur transaksi, eksposur translasi,
dan eksposur ekonomi, mempunyai substansi ekonomi yang harus diplaporkan pada
laporan keuangan.
6.1. Pasar Valas dan Kurs Pasar
valas merupakan mekanisme melalui yang mana valuta suatu negara ditukarkan
dengan valuta negara lain, kurs antar valuta ditetapkan, dan transaksi antar
valas diselesaikan. Dalam hubungannya dengan lokasi fisik, pasar valas
bertebaran di seluruh dunia dan eksis jika individu-individu atau
institusi-institusi saling bertukar valuta dari negara yang berbeda-beda. Dalam
hubungannya dengan waktu eksekusi, transaksi valas dapat terjadi di Spot market
dan forward market. Spot market meliputi pembelian dan penjualan valas yang
sangat segera dilaksanakan. Untuk transaksi kecil di pasar retail,
penyelesaiannya adalah segera, sedangkan untuk transaksi besar di wholesale
market butuh waktu sampai dua hari bisnis. Dalam forward market, para
partisipan mengadakan kontrak pada hari ini untuk penyerahan,/penerimaan valas
pada waktu mendatang. Perbedaan antara kurs sekarang( spote rate) dan kurs masa
mendatang( forward rate) disebut premi (premium) jika kurs mendatang lebih
mahal disbanding dengan kurs sekarang, dan disebut dikon (discount) jika
sebaliknya. Sistem moneter dunia terbentuk dari banyak valuta nasional. Pada
saat kurs mudah goyah (volatile), penting bagi para manajer untuk waspada
terhadap resiko valas dan mengmbil langkah-langkah yang cukup untuk
mengatasinya. Daya saing perusahaan terlibat dalam bisnis internasional dapat
dipengaruhi oleh fluktuasi kurs.
6.2. Eksposur Valas Eksposur
valas merupakan sebuah ukuran terhadap potensi perubahan profitabilitas, arus
kas, dan nilai pasar sebuah perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kurs.
Eksposur valas secara konvensional diklasifikasi menjadi 3 tipe:
1. Eksposur translasi atau eksposur akuntansi
Merupakan potensi peningkatan atau penurunan nilai bersih perusahaan induk dan
laba bersih yang dilaporkannya, yang disebabkan oleh fluktuasi kurs sejak
tanggal laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya. Tujuan utama
translasi adalah untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian, translasi juga
membantu dalam mengevaluasi kinerja semua perusahaan afiliasi dimanapun dengan
mengubah angka-angka laporan ke dalam sebuah valuta umum ( yaitu valuta
perusahaan induk).
2. Eksposure transaksi Berkaitan
dengan sensitifitas arus kas kontraktual yang dinyatakan dala valas terhadap
perubahan kurs yang diukur dalam valuta domestic perusahaan tersebut. Eksposur
transaksi dapat timbul karena transaksi-transaksi berikut: a. Membeli atau
menjual barang secara kredit b. Meminjam atau meminjamkan dana dalam valas c.
Terikat kontrak untuk membeli/menjual valas pada tanggal tertentu di masa
mendatang d. Transaksi lain untuk mendapatkan asset atau utang yang dinyatakan
dalam valas.
3. Eksposur ekonomi/operasi
Menaksir dampak perubahan kurs di masa mendatang terhadap operasi perusahaan
dan posisi kompetitifnya terhadap perusahaan-perusahaan lain. Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi langkah-langkah strategis yang dapat diambil perusahaan
untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai perusahaan tersebut terhadap
perubahan kurs yang tidak diduga. Eksposur ini bersifat subyektif karena adanya
ketidakpastian yang lebih besar dari variabel-variabel ekonomi dalam jangka
panjang. 6.3. Akuntansi Untuk Fluktuasi Kurs Perusahaan yang terlibat dalam
bisnis global menghadapi resiko terjadinya laba atau rugi dari fluktuasi kurs.
Tetapi untuk memahi hal tersebut ada manfaat untuk membedakan antara transaksi
asing dan transaksi valas karena tidak semua transaksi asing dinyatakan dalam
valas, sehingga tidak setiap transaksi asing merupakan transaksi valas. Penting
untuk dipahami bahwa terdapat perbedaan atara laba dan rugi transaksi dan laba
dan rugi translasi. Laba dan rugi transaksi direalisasi dan mempengaruhi arus
kas perusahaan. Dibandingkan dengan jumlah rupiah yang diterima seandainya
dibayar tunai, jumlah tersebut dapat sama besar, lebih besar atau lebih kecil.
Potensi inilah yang disebut eksposur transaksi. Perlakuan akuntansi terhadap
laba dan rugi transaksi valas yaitu laba dan rugi tersebut harus dimasukkan ke dalam
laporan hasil usaha dan mempengaruhi laba pada periode terjadinya laba dan rugi
transaksi tersebut.
6.3.1. Akuntansi Transaksi Valas
Dalam transaksi valas salah satu isu akuntansinya adalah bagaimana transaksi
tersebut harus dicatat dalam melaporkan valuta pada tanggal terjadinya
transaksi dan pada saat penyelesaiaan. Dalam transaksi tunai, terdapat
persetujuan umum bahwa transaksi harus dicatat dengan menggunakan kurs pada
tanggal transaksi( spot exchange rate). Tetapi dalam transaksi kredit ada 2 lagi
isu akuntansi yang muncul, salah satunya adalah bagaimana melaporkan
penyesuaian kurs pada tanggal pelaporan keuangan.
Ada 2 pandangan mengenai apakah
transaksi harus dianggap sebagai sebuah transaksi tunggal atau 2 buah transaksi
:
6.3.1.1 . Pendekatan Transaksi Tunggal
Pandangan yang digunakan adalah bahwa hanya ada satu transaksi ekonomi yang
dicatat yaitu transaksi penjualan/pembelian. Sedangkan pelunasan utang atau
penerimaan pelunasan piutang valas dianggap sebagai bagian esensial dari
transaksi ekonomi untuk menjual atau membeli barang atau jasa. 6.3.1.2.
Pendekatan Transaksi Ganda Dalam pendekatan ini utang dan piutang dianggap
sebgai sebuah transaksi kedua yang berbeda atau terpisah dari transaksi asli
yang berupa pembelian atau penjualan barang atau jasa.
Dalam pendekatan ini manajemen
tidak dapat memperkirakan besarnya kurs pada tanggal penyelesaian transaksi.
6.3.2 Akuntansi Translasi Valas Pada transaksi kredit menimbulkan masalah
mengenai bagaimana melaporkan perubahan kurs, antara kurs pada tanggal
transaksi dan kurs pada tanggal penyelesaian. Ada 2 pendapat mengenai hal ini:
- pendapat pertama dilakukan penyesuaian. Alasannya : laporan keuangan harus
mencerminkan kondisi keuangan pada tanggal transaksi atau tanggal penyesuaian.
- Pendapat kedua, tidak dilakukan penyesuaian, kurs tanggal transaksi dan kurs
tanggal neraca, seperti halnya dengan kurs pada tanggal transaksi adalah tidak
nyata dan tidak direalisasi akan berubah menjadi kurs nyata dan akan
direalisasi pada tanggal penyelesaian.
Ada 4
metode untuk menstralai valas yaitu: 6.3.2.1 Metode Current Rate Pada metode
ini semua item neraca ( kecuali modal)ditranslasi pada kurs sekarang, Sedangkan
akun modal saham dan agio modal ditranslasi pada kurs historis. Pada metode ini
laba dan rugi translasi valas tidak mempengaruhi laporan hasil usaha, serta
tidak memperhatikan perbedaan sifat asset dan utang atau lama waktu atau
durasi. 6.3.2.2 Metode Temporal Pada metode ini, basis pengukuran asset atau
kewajiban menentukan besarnya kurs yang digunakan dalam translasi dan Sebagian
besar pendapatan dan biaya ditranslasi dengan kurs rerata perode terkait.
Metode ini dapat digunakan untuk setiap basis ukuran( kos historis, harga
pengganti sekarang atau haraga pasar sekarang). 6.3.2.3 Metode Current/ Non-Current
Prinsip-prinsip yang mendasari adalah asset dan utang harus ditranslasi
berdasarkan saat jatuh temponya. Serta berbasis pada klasifikasi aktifa dan
utang yang sepenuhnya tidak berkaitan dengan pengaruh ekonomi dari fluktuasi
kurs terhadap aktifa dan utang. 6.3.2.4 Metode Moneter / Non-Moneter Semua item
moneter sperti ( kas,utang dan piutang) pada neraca sebuah perusahaan anak
diluar negeri ditranslasi pada tariff kurs sekarang, karena metode ini
berpersepsi bahwa item-item tersebut terpengaruh oleh resiko kurs. Sebagian
besar item laporan hasil usaha di translasi pada kurs rerata untuk periode
tersebut.
#AKUNTANSI PERUBAHAN HARGA
Perubahan Harga (Changing Price), kita harus membedakan antara
pergerak harga umum dan pergerakan harga spesifik. Suatu perubahan harga umum
terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu
perekonomian mengalami perubahan. Suatu Perubahan harga spesifik mengacu pada
perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan
dalam permintaan dan penawaran.
Masalah Akuntansi
Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal
penilaian unit pengukuran dan pemertahankan kapital. Masalah penilaian
berkaitan dengan dasar yang digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat.
Masalah mempertahankan kapital berkaitan dengan pengertian laba sebagai
sselisih dua kapital yang harus ditentukan jenisnya (finansial/fisis). Sebagai
data dasar, dalam kondisi perubahan harga akuntansi kos historis menghadapi
tiga masalah fundamental yang berkaitan dengan:
1. Masalah
Penilaian
Akuntansi menghadapi masalah dalam hal ini karena kos tercatat
untuk suatu aset tidak lagi menggambarkan nilai aset tersebut. Model akuntansi
untuk menghadapi masalah ini adalah akuntansi nilai sekarang yang pengukuran
nilainya bergantungan pada dasar penilaian yang dianut yaitu kos sekarang atau
nilai keluaran sekarang.
2. Masalah unit
pengukur
Bila perubahan nilai dan daya beli terjadi bersama
mempengaruhi keduanya terhadap kos historis harus ditunjukkan dalam pelaporan
keuangan.
3. Masalah
pertahanan kapital
Bila pengaruh perubahan harga tidak diperhatikan, dalam
keadaan perubahan harga menaik, perhitungan laba atas dasar kos historis
cenderung tersaji bila jenis kapital diperhatikan.
Model akuntansi untuk mengatasi masalah perubahan harga adalah
pos sekarang atau kapital fisis atau disebut akuntansi nilai pengganti secara
teknik sama dengan akuntansi kos sekarang. Perbedaannya terletak pada penyajian
dan interprestasi jumlah rupiah untuk mempertahankan kapital dalam statemen
laba-rugi.
Pos-pos Moneter dan Nonmoneter
Perubahan harga mempunyai implikasi yang berbeda antara
pos-pos moneter dan nonmoneter. Pos moneter berkaitan dengan untung/rugi daya
beli. Sedangkan Pos nonmoneter berkaitan dengan untung/rugi penahanan.
Akuntansi daya beli kostan
Tujuannya adalah mempertahankan kapital atas dasar daya beli.
Dalam operasinya perusahaan akan menggunakan atau mengorbankan daya asset untuk
memperoleh aset lain dlam rangka menghasilkan pendapatan.
Pemilihan Indeks Harga untuk Konversi
Indeks rata-rata menghasilkan rupiah konversian pos-pos
operasi yang mendekati rupiah nominal bila transaksi terjadi secara merata
sepanjang tahun.
Kapital Daya Beli
Kapital daya beli adalah jumlah rupiah kapital finansial yang
telah dikonversi menjadi daya beli. Dengan dasar pikiran ini, selisih konversi
merupakan penyesuai kapital untuk mempertahankan kapital daya beli sebagai
kapital finansial.
Standar Akuntansi Perubahan Harga
SFAS No. 33
Pelaporan berbasis kos sekarang dan daya beli konstan
diwajibkan untuk perusahaan yang memenuhi kriteria.
SFAS No. 82
Hanya pelaporan berbasis kos sekaang diwajikan
SFAS No. 89
Pelaporan pengaruh perubahan harga hanya bersifat anjuran
#Harmonisasi Akuntansi Internasional
Perbedaan Harmonisasi dan Standarisasi
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibilitas
(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar
praktik-praktik tersebut dapat beragam. Terkadang orang menggunakan istilah
harmonisasi dan standarisasi seolah-olah memiliki arti yang sama. Namun istilah
harmonisasi dan standarisasi itu berbedam standarisasi adalah sekelompok aturan
yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal
dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan
antarnegara dan oleh karenanya lebih sukar untuk diimplementasikan secara
internasional. Harmonisasi jauh lebih felskibel karena mengakomodasi beberapa
perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang besar dan telah mengalami kemajuan
yang sangat pesat di internasional dalam tahun-tahun terkahir. Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan).
2. Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3. Standar audit
Survei Harmonisasi Internasional.
Keuntungan Harmonisasi Internasional :
1. Pasar modal
menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat
membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan
risiko keuangan berkurang.
3.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan
strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik
yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Pro dan Kontra Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional
Sebuah
tulisan terbaru juga mendukung adanya suatu “GAAP global” yang terharmonisasi.
Beberapa manfaat yang disebutkan antara lain:
1. Pasar modal
menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten diseluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat
membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan
resiko keuangan berkurang.
3.
Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan
strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik
yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
#Laporan Keuangan Akuntansi Internasional
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk
menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan
kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya
banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio
keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.
Tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai apakah kinerjanya
dapat dipertahankan. Analisa rasio mencakup mencakup perbandingan rasio antara
suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, perbandingan
rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan periode fiskal yang lain, dan
perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang baku. Analisis ini memberikan
masukan terhadap derajat perbandingan dan relatif pentingnya pos-pos laporan
keuangan dan dapat membantu dalam mengevaluasi efektifitas kebijakan operasi,
investasi, pendanaan dan retensi laba yang diambil manajemen.
Analisis arus kas berfokus kepada laporan arus kas arus kas,
yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar
perusahaan, yang diklasifikasikan menjadi aktifitas operasi, investasi dan
pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan non
kas secara periodik. Para analis dapat menggunakan analis arus kas untuk menjawab
banyak pertanyaan mengenai kinerja dan manajemen perusahaan.
Analisis Rasio
Sejumlah bukti yang kuat menunjukan adanya perbedaan besar
antar negara. dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan
keuangan lainnya yang berasal dari faktor akuntansi dan non akuntansi
Analisis Arus Kas
Laporan arus kas yang sangat mendetail diwajibkan menurut GAAP
AS, GAAP Inggris, IFRS, dan standar akuntansi disejumlah negara yang jumlahnya
semakin bertambah. Ukuran-ukuran yang berkaitan dengan arus kas sangat
bermanfaat khususnya dalam analisis internasional karena tidak terlalu
dipengaruhi oleh perbedaan prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan
ukuran-ukuran berbasis laba. Apabila laporan arus kas tidak disajikan,
seringkali ditemukan kesulitan untuk menghitung arus kas dari operasi dan
ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan laba berbasis akrual
Mekanisme untuk mengatasinya
Sekelompok prinsip yang diakui secara internasional, atau
sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Algoritma penyajian ulang yang
relatif sederhana cukup efektif untuk digunakan. Algoritma penyajian ulang
hanya berfokus pada empat perbedaan prinsip akuntansi yaitu :
1.Asumsi biaya persediaan
2.Metode depresiasi
3.Bonus terhadap direksi dan auditor wajib
4.Pajak tangguhan dan cadangan pajak khusus
Analis Prospektif Internasional
Analis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian.
Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek
perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan
analis keuangan.
Ketika melakukan penilaian analis mengubah ramalan kuantitatif
menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit
maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha. Sebagai contoh, penilaian
merupakan dasar rekomendasi investasi yang diberikan oleh analis equitas.
Ketika menganalis kemungkinan merger, calon pembeli akan mengestimasi nilai
perusahaan yang menjadi target. Terdapat banyak pendekatan penilaian yang
berbeda digunakan dalam praktik, mulai dari analis arus kas terdiskonto hingga
teknik yang lebih sederhana yang berdasarkan perkalian berbasis harga.
Isu Lebih Lanjut
Keempat tahap analis usaha (analis usaha, akuntansi, keuangan
dan prospektif) dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :
1. Akses informasi,
2. Ketepatan waktu informasi,
3. Hambatan bahasa dan terminologi,
4. Masalah mata uang asing,
5.perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan
Akses Informasi
Sumber informasi yang berharga yaitu
1. Publikasi pemerintah,
2. Organisasi riset ekonomi,
3. Organisasi internasional seperti perserikatan
bangsa-bangsa,
4. Organisasi akuntansi, audit dan pasar surat berharga.
Ketepatan waktu informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan
kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda
ditiap negara. Pelaporan tiap kuartal merupakan praktek yang lazim dilakukan di
Amerika Serikat, sedangkan ditempat lain masih jarang dilakukan. Jangka waktu
pelaporan keuangan juga dapat diestimasi dengan membandingkan akhir tahun
fiskal sebuah perusahaan dengan tanggal laporan audinya. Tanggal terakhir ini
dianggap sebagai tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama
kali tersedia untuk masyarakat umum.
Perbedaan bentuk dan isi laporan keuangan
Bentuk dan isi laporan keuangan belum ada keseragaman diantara
perusahaan-perusahaan industri maupun perdagangan, sehingga klasifikasi dari
akun-akun suatu perusahaan akan berbeda-beda dengan perusahaan yang lain.
Perbedaan ini mungkin disebabkan karena:
a. Laporan tersebut disesuaikan dengan tekanan atau tujuan
manajemen atau maksud penggunaan laporan tersebut.
b. Perbedaan pendapat diantara mereka yang menyusun laporan
tersebut.
c. Perbedaan pengetahuan dan pengalaman daripada akuntan yang
menyusun laporan.
d. Adanya kegagalan untuk mengetrapkan sebutan-sebutan ataupun
klasifikasi yang terbaru yang diterima umum atau lazim digunakan.
Perbedaan antar negara dengan kualitas pengukuran akuntansi,
pengungkapan dan audit sangat dramatis. Karakteristik nasional yang menyebabkan
perbedaan ini mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum,
pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup diskresi manajemen atas
pelaporan keuangan.
Beberapa pendekatan digunakan oleh para pengguna laporan
keuangan untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi lintas negara. Beberapa
analis menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang
diakui secara Internasional, atau sesuai dengan dasar sekelompok prinsip yang
diakui secara internasional, atau sesuai dengan dasar yang lenih umum. Beberapa
yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap
perusahaan-perusahaan yang berlokasai di negara-negara tersebut.
Daftar pustaka :
http://kartikagalihprawisthi.blogspot.com/2013/04/perkembangan-dan-klasifikasi- akuntansi.html
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International
Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba Empat.
Sunardi dan Nanang Sunyoto.2011.Akuntansi Internasional.Amara
Book:Yogyakarta
Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi
Internasional – Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.