BAB 4
MANAJEMEN UMUM
PENGERTIAN
MANAJEMEN
§ Arti
dan Fungsi Manajemen
Definisi
tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor
adalah berbeda-beda, tetapi pada pokoknya semua ini mempunyai pengertian yang
sama.
Berikut
ini dikemukakan definisi tentang manajemen yang diberikan oleh Profesor Oei
Liang Lee.
Manajemen
seni merencanakan,mengorganisasi,mengarahkan,mengkoordinasikan serta mengawasi
tenaga manusia dengan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan.
Dari
definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bahwa
manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu :
1)
Perencanaan
2)
Pengorganisasian
3)
Pengarahan
4)
Pengkoordinasian
5)
Pengawasaan
Kelima
macam fungsi manajemen ini sangat penting di dalam menjalankan semua kegiataan.
Semua ini dimaksudkan agar kegiataan apapun yang dilakukan dapat berjalan
dengan baik, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Setiap
kegiataan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga tentu mempunyai
tujuan ; dan untuk mencapai tujuan tersebut perlulah dibuat perencanaan
terlebih dahulu. Secara garis besar, perencanaan ini menggambarkan tentang:
a. Apa
b. Bagaimana
c. Mengapa
d. Kapan
dan dilakukan
Setelah
perecanaan disusun, baru ditetapkan siapa yang akan melakukan, bagaimana pembagian
kerjanya, bagaimana wewenang, tanggung jawab serta pertanggung-jawaban
masing-masing kegiatan.
Jadi
untuk mencapai tujuan harusnya ada kegiatan, dalam mana kegiatan-kegiatan yang
sama disatukan di dalam suatu wadah yang disebut fungsi. Tentu saja fungsi yang
harus dilakukan banyak dan berbeda-beda. Oleh karena itu fungsi-fungsi yang
berbeda-beda ini perlu dikoordinasikan sedemikian rupa, agar supaya tidak
terdapat kontradiksi antara fungsi yang satu dengan lainnya untuk menuju kepada
sasaran yang sama.
§ Jenjang Manajemen
Perusahaan-perusahaan
besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen. Ketiga jenjang
tersebut adalah (1) manajemen puncak atau manajemen eksekutif. (2) manajemen
madya atau manjemen administratif, dan (3) manajemen operasional atau manajemen
supervisor.
a. Manajemen
Puncak
Jenjang
tertinggi adalah manajemen puncak, sering disebut manajer senior atau eksekutif
kunci, biasanya mempunyai berbagai pengalaman bertahun-tahun. Jenjang ini
meliputi dewan direktur,direktur utama atau chief executive officer (CEO), dan
pimpinan lain.
b. Manajemen
Madya
Jenjang berikutnya dalam piramida manajemen
itu, disebut manajemen madya atau manajemen administratif,meliputi pimpinan
pabrik dan atau manajer divisi.
c. Manajemen
Operansional
Manajemen
operasional ini merupakan jenjang terendah dalam piramida. Tugasnya menyangkut
pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya. Manajer operasional
sering disebut “supervisor garis pertama”(first-line supervisor), karena mreka
bertanggung jawab melakukan supervisi kepada para karyawan yang mengerjakan
kegiataan harian.
LATAR BELAKANG
SEJARAH MANAJEMEN
§ Gerakan Manajemen Ilmiah
Perusahaan
yang ingin maju selalu berusaha mendapatkan cara-cara yang efesien untuk
mengelola produktivitas dan pada saat yang sama menurukan biaya produksi.
Sejak
pemunculan bukunya tahun 1911, Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan
manajemen ilmiah. Buku yang diterbitkannya berjudul The Principels Of Scientific Management . Dalam bukunya, Taylor
mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan
efisien. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
Prinsip
1: Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisa guna menentukan satu cara
terbaik untuk menyelesaikannya.
Prinsip
2:Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara
ilmiah.
Prinsip
3:Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji
pemegang jabatan dengan dasar intesif,yaitu menyamakan gaji dan hasil kerjanya.
Prinsip
4:Menempatkan manajer dan perencanaan, persiapaan, dan pemeriksaan pekerjaan.
SEKOLAH-SEKOLAH
TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN.
§ Sekolah Klasik (Classical School)
Sekolah
klasik berawal dengan adanya formasi perusahaan-perusahaan besar. Banyak dari
literatur klasik ditulis antara Perang Dunia I dengan Perang Dunia II. Teori
klasik mendefinisikan manajemen menurut tugas yang dilakukan oleh para manajer.
§ Sekolah Perilaku (Behavioral
School)
Sekolah
perilaku yang juga disebut leadership,human relations,atau behavioral sciences
school of management, telah menjadi populer dalam tahun 1950an. Sekolah ini
memusatkan perhatian pada aspek kemanusiaan dari manajemen dan menekankan
kebutuhan bagi para manajer untuk memahami manusia.
§ Sekolah Ilmu Manajemen(Management
Science School)
Tidak
sepaerti sekolah klasik, yang mengidentifikasi tugas-tugas manajemen, sekolah
ilmu manajemen ini melibatkan matematik dan statistik. Model-model matematis
digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah operasional perencanaan dan
pengendalian. Model merupakan wakil dari realitas.
§ Analisa Sistem
Sistem
adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian indepeden
yang berinteraksi untuk membentuk sebuah organisme fungsi. Analisa sistem
merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis
dengan mengidentifikasi bagian-bagian utama dari suatu masalah dan hubungan
mereka.
§ Manajemen Hasil
Sejak
pertama kali dikemukan oleh Peter Drucker di awal 1950an, manajemen hasil, atau
manajemen berdasarkan sasaran (management by objectives/MBO) telah semakin
populer. MBO adalah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengedalian
karyawan.
Adapun
keburukkanya dapat disebutkan disini antara lain:
·
Untuk beberapa tugas, MBO sulit
menentukan tujuan yang tepat.
·
MBO hanya akan sukses jika semua pihak
mau berpartisipasi.
·
MBO seharusnya tidak dipandang sebagai
sesuatu penyelesaian untuk semua masalah manajemen.
·
Tujuan-tujuan itu seharusnya layak dan
mudah diukur.
PERENCANAAN
Perencanaan
merupakan fungsi terpenting di antara semua fungsi-fungsi manajemen yang ada.
Ibarat suatu perjalanan dengan menggunakan kapal, perencanaan ini merupakan
pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan kemana kapal tersebut akan
dibawa berlayar.
§ Bentuk-bentuk
perencanaan
Seperti telah diuraikan
dimuka, bahwa perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan
untuk waktu yang akan datang. Dengan mendasarkan diri kepada pengertian
ini,maka perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut:
a. Tujuan(Objective)
b. Kebijakan(Policy)
c. Strategi
d. Prosedur
e. Aturan
f. Program
§ Kegunaan Perencanaan
Di
bandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain, perecanaan adalah sangat penting
sebab merupakan fungsi dasar bagi fungsi- fungsi tersebut. Adapun kegunaan
daripada perencanaan adalah:
a. Mengurangi
Ketidakpastian serta Perubahaan pada Waktu Mendatang.
b. Mengarahkan
Perhatian pada Tujuan
c. Memperingan
Beban
d. Merupakan Sarana untuk Mengadakan Pengawasan
§ Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan
Langkah-langkah
yang harusnya diambil untuk menyusun suatu perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Menentapkan
Tujuan
b. Menyusun Anggapan-anggapan(Premising)
c. Menentukan
Berbagai Alternatif Tindakan
d. Mengadakan
Pernilaian terhadap Alternatif-alternatif Tindakan yang Sudah Dipilih.
e. Mengambil
Keputusan
f.
Menyusun Rencana Pendukung
§ Perencanaan Merupakan proses
Pendekataan yang Rasional
Dengan
berbagai macam langkah yang telah dilakukan untuk menyusun suatu perencanaan,
dapatlah dikatakan bahwa perencanaan merupakan suatu proses pendekataan yang
rasional untuk waktu yang akan datang.
§ Jangka Waktu Perencanaan
Menurut
jangka waktunya, perencanaan dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan , yakni
:
a. Perencanaan
jangka panjang
b. Perencanaan
jangka menengah
c. Perencanaan
jangka pendek
§ Faktor-faktor yang Membatasi
Perencanan
a. Sulitnya
Mencari Anggapan Secara Teliti
b. Perubahaan
yang Sangat Cepat
c. Kekakuan
Internal
d. Kekauan
Eksternal
e. Waktu
dan Biaya
§ Pengambilan Keputusan
a. Syarat Pengambilan
Keputusan
b. Alat Pengambilan Keputusan
·
Analisa risiko
·
Pohon Keputusan (Decision Tree)
PENGORGANISASIAN
§ Pengertian
Setiap
organisasi memiliki tiga komponen pokok,yaitu:personalia,fungsi dan
faktor-faktor fisik, yang kesemuanya ini merupakan sarana untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Hubungan-hubungan
yang timbul di dalam organisasi dapat
berbentuk :
a. Hubungan
Informal
b. Hubungan
Formal
Dalam
hubunga formal terdapat tiga hubungan dasar yaitu:
1) Tanggung
Jawab
2) Wewenang
3) Pertanggung
Jawaban
§ Pola Hubungan antar Komponen
Organisasi
Semua
tugas-tugas yang dijalankan diorganisir untuk mencapai tujuan. Dalam mana
tujuan tersebut merupakan titik tolak proses pengorganisasian. Jadi penemuan
tugas- tugas yang hendak dijalankan haruslah didasarkan pada suatu tujuan.
§ Rentangan Kekuasaan
Munculnya
rentangan kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan
seseorang. Dalam setiap organisasi, rentangan kekuasaan ini harus ditetap untuk
mengetahui sampai seberapa jauh seseorang dapat memimpi dan mengatur sejumlah
bawahan dengan efektif serta efisien. Banyak sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan dengan
bawahan diperangaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a.
Latihan dari Bawahan
b.
Pendelegasian
c.
Perencanaan
d.
Teknik Komunikasi
§ Dasar-dasar Penggolongan
Bagian Di Dalam Organisasi
Pengelompokkan menjadi
bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor
berikut ini :
a.
Didasarkan
pada Suatu Angka
b.
Didasarkan
pada Waktu
c.
Didasarkan
pada Fungsi Perusahaan
d.
Didasarkan
pada Luasnya Daerah Operasi
e.
Didasarkan
pada Jenis Barang yang Dihasilkan
f.
Didasarkan
pada Jenis Langganan
No comments:
Post a Comment